Yakni kurangnya hormon testosteron.
Bisa juga karena gangguan neurotransmiter.
Neurotransmiter merupakan suatu zat yang membantu kita untuk mengalirkan impuls saraf.
Apabila ada gangguan pada neurotransmiter, seseorang akan merasa belum nikmat.
Namun seperti ada impuls listrik yang mengartikan sperma sudah keluar.
"Jadi gabisa mengontrolnya di situ, belum nikmat sudah keluar, dan keluarnya di luar dan di dalam," ujar dr. Andi Sugiarto, SpRM.
Hormon testosteron sangat berpengaruh terhadap ereksi, ejakulasi, dan gairah seksual.
Baca juga: Apa Perawatan Gigi yang Dapat Dilakukan di Klinik Gigi, Dok?
Baca juga: Apa Makanan yang Baik Dikonsumsi Jika Pernah Terjangkit Kanker atau Tumor? Simak Jawaban Ahli Gizi
Secara fisik, gangguan yang dapat terjadi yaitu gangguan saraf atau gangguan neurotransmiter, gangguan kecemasan, atau bisa juga karena faktor masa lalu.
Kemungkinan terbiasa berhubungan intim atau masturbasi terburu-buru.
Jika hal ini menjadi kebiasaan, menyebabkan pria tidak bisa mengontrol.
Agar tidak terjadi ejakulasi dini, disarankan untuk tidak terburu-buru.
Agar tidak terburu-buru, dapat melakukan pemanasan seperti bercumbu, berciuman, berpelukan, saling meraba, kasih waktu yang menenangkan.
Dan tidak langsung pada tujuan utama.
Setelah sama-sama terangsang dengan ciri ada perlendiran di vagina artinya sudah mulai terangsang.
Ciri pada pria yakni terjadinya ereksi serta di dalam hatinya sudah muncul gairah.
Apabila sudah melaksanakan pemanasan, artinya sudah mengurangi ejakulasi dini.
Biasanya banyak diperjual belikan obat kuat.
Obat kuat mengacu kepada sesuatu yang belum diteliti secara kedokteran.
Atau tidak melalui prosedur perizinan atau legalitas yang baik.
Sehingga obat kuat belum bisa dipertanggungjawabkan.