Perempuan Lebih Berisiko Terkena Osteoporosis, Ada Jenis Lain yang Bisa Serang Anak-anak

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ekarista Rahmawati
ilustrasi osteoporosis lebih banyak menyerang perempuan

TRIBUNHEALTH.COM - Selama ini perempuan dikenal lebih rawan terkena osteoporosis dari pada laki-laki.

Namun anggapan tersebut tak hanya ada di masyarakat semata.

Dokter ortopedi dan traumatologi, Adib Khumaidi, membenarkan hal tersebut.

Dia menjelaskan, menurut data yang ada risiko perempuan terkena osteoporosis tiga kali lebih tinggi dibanding laki-laki.

Ada banyak hal yang bisa mempengaruhi hal ini.

"Salah satunya hormonal," jelas dr Adib dalam program Sapa Indonesia Siang.

"Pada saat perempuan sudah menopause, maka dia akan mengalami penurunan hormon estrogen."

Ketika itulah peluang osteoporosis kian besar.

Baca juga: Sakit pada Tulang Belakang setelah Terjatuh, Itu Kenapa Dok?

Baca juga: Makanan Apa Saja yang Baik Untuk Menjaga Kesehatan Tulang, Dok?

Ilustrasi osteoporosis (bangka.tribunnews.com)

Lalu sebenarnya apakah yang dimaksud osteoporosis?

Osteoporosis adalah pengeroposan yang terjadi pada tulang.

Akibatnya pori-pori dalam tulang juga bertambah lebar.

Osteoporosis terbagi menjadi dua macam, yakni primer dan sekunder.

Osteoporosis primer terjadi pada lansia yang telah mengalami menopause.

"Kemudian ada yang dinamakan osteoporosis sekunder," tambahnya.

Jenis ini disebabkan oleh gangguan metabolisme tulang.

Kejadian ini sudah bisa terjadi pada anak dan reamaja.

Baca juga: Kenali Nekrosis Avaskular Kondisi Munculnya Area Kematian Tulang

Baca juga: Apa Penyebab Kanker Tulang dan Bagaimana Penanganannya?

Ilustrasi osteoporosis (tribunnewswiki.com)

Cirinya, menjadi mudah nyeri sendi dan tulang, pegal-pegal, serta mudah patah tulang.

Untuk menghindari terjadinya osteoporosis, dr Adib mengingatkan pentingnya asupan makanan yang bergizi.

Kalsium adalah salah satunya.

"Kalsium akan bisa dibentuk kalau dibantu vitamin yang lain, D3 misalnya."

"Vitamin D3 bisa dibentuk kalau ada cahaya matahari, dan memicu kekuatan tulang kalau ada exercise," tandasnya.

dr Adib menegaskan osteoporosis berbeda dengan pengapuran.

Menurutnya, pengapuran lebih ke arah sendi.

Kendati demikian, keduanya memiliki kesamaan banyak menyerang perempuan.

Baca artikel lain seputar kesehatan umum di sini.

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)