Treatment Apa yang Perlu Dilakukan bagi Penderita Bells Palsy? Berikut Penjelasan dr. Debby Amelia

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Ekarista Rahmawati
ilustrasi bells palsy

Senam wajah meliputi pipi kembung, pipi kempot, bicara A I U E O selebar-lebarnya dan semonyong-monyongnya.

Baca juga: Tips Merawat Kulit Agar Tetap Sehat di Masa Pandemi

Baca juga: Bagaimana Tahapan Kunjungan ke Dokter Gigi saat Pandemi?

Ilustrasi pasien bells palsy (tribunnewswiki.com)

Jika pasien tidak memiliki riwayat diabetes melitus, dianjurkan untuk mengunyah permen karet untuk melatih otot pada wajah.

Hal ini dikarenakan pasien bells palsy tidak dapat berhenti mengunyah di sisi lumpuhnya, sehingga makanan akan tertinggal di sisi yang lumpuh.

Hal ini tidak boleh didiamkan dan harus terus dilatih.

Jika seseorang tiba-tiba terkena bells palsy, dianjurkan untuk secepatnya berkonsultasi ke dokter saraf.

Karena yang menentukan penyembuhan penyakit ini adalah kecepatan berobat.

Sehingga dokter dapat segera memberikan pengobatan.

Jika diakibatkan oleh virus, maka dokter akan memberikan obat antivirus selama 5 hingga 7 hari, maksimal 10 hari.

Jika pasien telat berobat, maka penyembuhannya akan memakan waktu lama.

Proses penyembuhan sangat bergantung pada seberapa cepat pasien berobat ke dokter saraf dan apa saja yang terlibat.

Baca juga: Ini Solusi Hilangkan Karang Gigi yang Menebal Meski Sudah Dibersihkan

Baca juga: Dokter Jelaskan Ciri-ciri Gusi yang Sehat, Bisa Dilihat dari Warnanya

Karena penyakit bells palsy akan terbagi dari stadium 1 hingga stadium 6.

Awalnya pasien akan diberikan pengobatan terlebih dahulu.

Karena fisioterapi tidak boleh diberikan diawal, sebaiknya diberikan setelah hari ke-5, jadi sudah puncaknya virus.

Karena jika diberikan diawal, justru akan merangsang virus.

Agar terhindar dari bells palsy, dokter menganjurkan untuk memperbaiki pola hidup seperti tidak langsung terkena angin, tidur cukup, diusahakan untuk AC atau kipas angin tidak langsung mengenai wajah.

(TribunHealth.com/Dhiyanti)

Berita lain tentang penyakit ada di sini