TRIBUNHEALTH.COM - Dokter spesialis neurologi, dr Felix Adrian, berbicara mengenai meningitis dalam program Ayo Sehat Kompas TV, yang tayang pada 26 Maret 2021.
dr Felix memulai penjelasannya dengan pengertian meningitis.
"Jadi meningen ini adalah bahasa kedokteran, yang artinya selaput otak," paparnya.
"kata 'itis' di belakangnya mengatakan ada infeksi di selaput otak tersebut."
Lalu dr Felix menjelaskan cara mendeteksi dini terjadinya meningitis.
Dia memaparkan trias klasik meningitis.
Pertama adalah demam, di mana suhu lebih dari 38,8 derajat.
Baca juga: Mengenal Berbagai Penyebab dan Gejala Awal Meningitis, Bisa Dialami Semua Usia
Baca juga: Perlu Dipahami, Ini Perbedaan Sesak Lambung dan Sesak Paru
"Kedua yang sering kita dapatkan adalah kaku kuduk."
"Ini harus saya luruskan. Kadang-kadang ada orang salah tangkap, dia pikir kaku di tengkuknya. Tapi bukan," katanya.
"Kaku kuduk ini merupakan pemeriksaan fisik yang dilakukan dokter. Nah ketika kontrol fisik, didapatkan kekakuan di leher pasien tersebut."
Terakhir, penderita meningitis biasanya memiliki gangguan kesadaran.
"Perubahan kesadaran seperti linglung, bingung, dia bengong, halusinasi, dan sebagainya," tandasnya.
dr Felix mengatakan penanganan meningitis harus tepat.
"Awal ketika kita melakukan diganosis pasien dengan meningitis, biasanya kita akan melakukan lumbal pungsi," katanya.
Baca juga: Sering Menatap Layar? Berikut Tips Menjaga Kesehatan Mata
Baca juga: Menstruasi Dini Usia 9 Tahun, Apakah Akan Mengalami Menopause Dini?
Artinya, dokter akan mengambil cairan otak sebagai sampel.
Hal itu dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti dari meningitis yang diderita pasien.
Apakah disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur.
Nantinya pengobatan yang diberikan akan disesuaikan dengan penyebabnya.
"Karena pengobatan meningitis itu akan sangat bergantung pada kuman yang menjangkiti pasien tersebut."
"Jadi kita harus melihat apakah ini suatu virus, bakteri, atau jamur."
"Jadi pengobatannya harus berkorelasi dengan hasil pemeriksaan tersebut," pungkasnya.
Baca artikel lain seputar kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)