Dalam forum yang sama, dr Tan menjelaskan dua klasifikasi hipertensi.
"Klasifikasi hipertensi itu sebenarnya ada dua. Ada yang kite sebut sebagai primer, ada yang disebut sebagai sekunder," jelasnya.
Hipertensi primer, kata dr Tan, penyebabnya sulit untuk ditemukan.
"Primer ini hanya Tuhan yang tahu," kata dr Tan dengan nada bercanda.
"Ini kalau diusust biasanya ngga ketemu. Dengan catatan diusut dokternya sabar ya," lanjutnya.
Primer adalah ketika tidak diketahui penyebab hipertensi itu sendiri, atau disebut juga dengan idiopatik.
Namun, penyebab hipertensi paling banyak adalah yang sekunder.
"Artinya kita ketahui sebabnya. Misalnya nih, gaya hidup. Lebih banyak duduk, ngga olahraga, ngga ngapa-ngapain, kelompok rebahan."
Belum lagi ketika orang tersebut memiliki penyakit penyerta, katakanlah diabetes, ginjal, dan lain-lain.
"Ginjal itu besar kontribusinya dalam mengatur darah."
"Gara-gara hipertensi ginjalnya rusak, tapi bisa juga gara-gara ginjalnya bermasalah orangnya jadi hipertensi," jelas dr Tan.
Kemudian beberapa penyebab hipertensi yang lain adalah gangguan kelenjar tiroid, penyempitan pembuluh darah, obat-obatan, dan lain-lain.
Jika kondisi hipertensi tidak segera ditangani, bukan tidak mungkin akan memicu sederet komplikasi masalah kesehatan.
Baca artikel lain seputar penyakit umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)
Baca tanpa iklan