TRIBUNHEALTH.COM - Stres bisa terjadi karena berbagai faktor penyebab.
Namun umumnya, stres sering dikaitkan karena dipicu oleh harapan yang tak bisa dicapai.
Disamping itu, mungkinkah stres bisa disebabkan karena faktor genetik?
Baca juga: Selain Bisa Menjadi Tanda Anak Lapar, Mengisap atau Menggigit Jari Juga Bisa Menandakan Sedang Stres
Untuk membahasnya, simak penjelasan Adib Setiawan, S.Psi. M.Psi.
Antisipasi perasaan gelisah dan susah tidur hingga bisa picu stres dengan klik disini
Adib merupakan seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.
Ia lahir di Semarang, 22 April 1981.

Kini dirinya telah memiliki sebuah yayasan yang bernama Praktek Psikolog Indonesia.
Yayasan ini juga sebagai tempat dirinya berpraktek selama 9 tahun.
Pada yayasan ini melayani konsultasi dan terapi psikologi kepada masyarakat.
Baca juga: Profil Adib Setiawan, Psikolog Keluarga dan Pendidikan Anak di www.praktekpsikolog.com
Saat ini yayasan yang Adib dirikan telah tersebar di berbagai wilayah.
Seperti: Bintaro, Rawamangun, Tangerang Selatan, Cileungsi, dan Semarang.
Selanjutnya ia berencana akan memperluas Praktek Psikolog Indonesia di wilayah lain secara bertahap.
Tanya:
Mungkinkah stres pada remaja dikaitkan karena faktor genetik?

Ara, Solo.
Adib Setiawan, S.Psi. M.Psi. Menjawab:
Baca juga: Pentingnya Mengetahui Cara Mengatur Stress Eating, Ini Kata dr. Andri Sp.KJ, FAPM
Sebenarnya bukan karena faktor genetik atau biologis.
Tetapi lebih kepada perkembangan internal dirinya.
Serta pertumbuhan dirinya dari anak-anak, remaja, hingga dewasa yang bisa menimbulkan tekanan juga.

Artinya tekanan itu bisa muncul dari dalam dirinya sendiri, namun tidak menampik juga bisa berasal dari lingkungan.
Bila karena lingkungan, misalnya harapan dari orangtua, guru, atau teman.
Jika harapan tersebut tidak bisa dikelola atau dipenuhi akan muncul stres.
Baca juga: Apakah Sering Melamun dan Berbicara Sendiri Termasuk Tanda Stres? Adib Setiawan, S.Psi Menjawab
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)