Breaking News:

dr. S.T. Andreas Sarankan untuk Konsumsi Makanan Zat Besi Tinggi pada Anak yang Alami Kecacingan

Begini penjelasan dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A mengenai makanan yang dapat dikonsumsi oleh anak saat ia mengalami kecacingan.

Penulis: Irma Rahmasari | Editor: Ekarista Rahmawati
kompas.com
ilustrasi seorang anak yang mengkonsumsi makanan zat besi tinggi untuk mengatasi kecacingan, begini penjelasan dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A 

TRIBUNHEALTH.COM - Masa anak-anak adalah masa dimana anak masih suka mencoba berbagai hal-hal baru.

Salah satunya mencoba berbagai macam permainan dan sering bermain di tanah.

Pasalnya pentingnya untuk menjaga kebersihan sang anak setelah bermain, karena jika kebersihan tidak dijaga dapat memicu terjadinya kecacingan.

Kecacingan dapat terjadi karena adanya infeksi yang berasal dari cacing yang berada di tanah.

Menurut dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A ketika anak kecacingan anak akan mengalami gejala seperti tidak nafsu makan, lesu, lemah, pucat, sering gatal dibagian pantat, hingga alami diare.

Kondisi ini sebaiknya segera dilakukan pengobatan agar anak tidak mengalami komplikasi.

Baca juga: dr. S.T. Andreas Paparkan Komplikasi pada Kecacingan yang Tidak Diobati, Anemia Hingga Stunting

Ilustrasi seorang anak yang mengalami penyakit kecacingan, begini penjelasan dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A
Ilustrasi seorang anak yang mengalami penyakit kecacingan, begini penjelasan dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A (Pexels)

Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Anak, dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Kompas TV program Ayo Sehat.

dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A menyampaikan saat anak kecacingan, anak sering merasa lemas dan terlihat kurang gizi atau kurang nutrisi.

Oleh karena itu pentingnya menjaga asupan makanan pada anak-anak ketika anak mengalami kecacingan.

Ketika seorang anak mengalami kecacingan, biasanya ia akan kekurangan nutrisi sehingga membuatnya merasa lemas dan pucat.

2 dari 4 halaman

Kondisi ini jika dibiarkan begitu saja dapat memicu terjadinya diare pada anak hingga terjadinya anemia.

dr. Andreas menghimbau ketika anak-anak sedang mengalami kecacingan sebaiknya diberikan makanan yang tinggi zat besi.

Hal ini bertujuan agar dapat mengatasi anemia yang diderita oleh anak tersebut.

Baca juga: Pencegahan hingga Pengobatan pada Penyakit Kecacingan, Begini Penjelasan dr. S.T. Andreas

ilustrasi asupan makanan bergizi yang mengandung zat besi tinggi, begini penjelasan dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A
ilustrasi asupan makanan bergizi yang mengandung zat besi tinggi, begini penjelasan dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A (freepik.com)

"Jadi makanan tinggi zat besi itu bisa seperti ati ayam, ati sapi, daging sapi, ikan, ataupun telur," papar dr. Andreas.

"Makanan itu boleh diberikan kepada anak ketika kecacingan dan anemia."

Sedangkan ketika anak mengalami diare, dr. Andreas menghimbau untuk menghindari makanan yang dapat merangsang diarenya.

Contohnya seperti makanan manis atau makanan yang memiliki serat tinggi sebaiknya dikurangi.

"Ketika anak diare berikanlah makanan yang mudah diserap oleh tubuh."

Baca juga: dr. S.T. Andreas: Gejala Kecacingan Dibedakan Menjadi Dua, yaitu Gejala Umum dan Khusus

Ilustrasi anak tidak nafsu makan karena kecacingan, begini penjelasan dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A
Ilustrasi anak tidak nafsu makan karena kecacingan, begini penjelasan dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A (sains.kompas.com)

Anjuran konsultasi dokter saat anak mengalami kecacingan

dr. Andreas menegaskan untuk membawa anak ke dokter saat anak mengalami kecacingan.

3 dari 4 halaman

Pasalnya ketika anak mengalami kecacingan masih sering diberikan obat warung kemudian diminum obatnya tanpa memperhatikan dosis dan anjuran dokter.

Hal ini bisa saja pemberian obat tersebut tidak sesuai dengan dosis yang tepat.

Jika pemberian obat cacing dengan dosis tidak tepat, cacingnya tidak akan hilang meskipun sudah minum obat cacing.

Oleh karena itu pentingnya berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat dan dosis yang tepat.

Baca juga: dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu: Sumber Penularan Utama Kecacingan adalah Adanya Kontak dengan Tanah

Ilustrasi seorang anak yang alami kecacingan sedang melakukan pemeriksaan dokter, begini penjelasan dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A
Ilustrasi seorang anak yang alami kecacingan sedang melakukan pemeriksaan dokter, begini penjelasan dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A (Kompas.com)

"Kalau dosisnya tepat, sesuai dengan kebutuhan dan berat badan harusnya aman."

"Karena kalau kelebihan obat cacing karena dosis tidak tepat akan ada efek sampingnya."

"Efek sampingnya bisa mual, muntah, diare, ataupun lainnya."

"Yang penting adalah jangan sampai terlambat untuk melakukan pengobatan."

Baca juga: dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu Sebut Jika Kecacingan adalah Salah Satu Penyakit Endemik

Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak, dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A dalam tayangan YouTube Kompas TV program Ayo Sehat pada 10 Agustus 2022.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

4 dari 4 halaman

(Tribunhealth.com/IR)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comKecacinganpenyebab kecacinganpenularan kecacingandr. S.T. Andreas Sp.A. Khanduri Blang
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved