TRIBUNHEALTH.COM - Munculnya rasa gatal dan sensasi terbakar pada kulit belum tentu diakibatkan masalah pada kulit itu sendiri.
Masalah lain pun bisa menyebabkan gejala serupa.
Misalnya disestesia, yang terjadi akibat kerusakan saraf.
Disestesia terjadi ketika kerusakan pada saraf menyebabkan perilaku mereka menjadi tidak terduga, yang mengarah pada pensinyalan yang tidak tepat atau salah.
Pesan-pesan yang membingungkan ini masuk ke otak, yang seringkali tidak dapat ditafsirkan.
Akibatnya, otak memilih untuk merespons sensasi atau kombinasi sensasi yang diketahuinya.
Baca juga: Munculnya Stretch Mark Biasanya Disertai Rasa Gatal Akibat Kulit Meregang Terlalu Banyak

Dalam kasus disestesia, gangguan saraf dapat menyebabkan otak merangsang sensasi yang tidak normal dan tidak nyaman, mulai dari sensasi kesemutan ringan hingga rasa sakit yang tajam dan menusuk.
Disestesia bisa menyakitkan, tetapi itu bukan tanda kerusakan jaringan.
Baca juga: dr. Debby Septiana Himbau untuk Tidak Melakukan Hal-hal Berikut saat Telinga Terasa Gatal
Jaringan tubuh dapat tetap berfungsi penuh dan sehat, meskipun penyalahgunaan yang berkepanjangan atau kurangnya penggunaan karena rasa sakit dan ketidaknyamanan dapat membuat jaringan tersebut rusak.
Gejala
Gejala disestesia bervariasi antara individu, tetapi mereka cenderung mempengaruhi kulit, kulit kepala, wajah, mulut, batang tubuh, lengan, dan kaki.

Gejala yang paling mungkin termasuk:
- gatal, sensasi terbakar yang mungkin menyerupai sesuatu yang merayap di bawah atau di kulit
- sensasi nyeri yang tidak dapat dijelaskan yang sering menyebar ke bagian tubuh lainnya
- perasaan kesemutan
- sensasi terbakar
- perasaan yang tidak nyaman, sulit untuk dijelaskan
- sensasi sengatan listrik
- rasa sakit yang tajam dan menusuk
- rasa sakit atau iritasi, bahkan dari sentuhan ringan atau tanpa kontak
- perasaan sakit, mirip dengan otot yang sakit
- rambut rontok, jika itu mempengaruhi kulit kepala
Bergantung pada penyebab yang mendasarinya, sensasi disestesia bisa akut — terjadi tiba-tiba dan hilang setelah beberapa saat — atau kronis, yang berarti menetap.
Banyak kasus disestesia terjadi karena kondisi progresif, sehingga sering menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu.
Baca berita tentang kesehatan umum lainnya di sini.
(TribunHealth.com/Nur)