TRIBUNHEALTH.COM - dr. Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi, dr. Fita Maulina, Sp.OG, menegaskan penggunaan kontrasepsi atau KB tak akan menurunkan kualitas kesuburan.
Penjelasan tersebut dia sampaikan ketika menjadi narasumber dalam program Ayo Sehat Kompas TV.
dr. Fita Maulina, Sp.OG menyebut anggapan tersebut hanya mitos yang beredar di masyarakat.
"Mitos," katanya, dikutip TribunHealth.com.
"Kenapa? Sekarang KB kontrasepsi yang hormonal kalau telat sehari saja bisa hamil," paparnya.
Menurutnya, hal itu karena dosis sudah diturunkan.
Baca juga: Dok, Apa Benar KB Spiral Lebih Efektif untuk Digunakan?
Langkah tersebut diambil untuk mengurangi efek negatif kontrasepsi, misalnya vaskularisasi pembuluh darah.
Sebaliknya, hal ini justru membuat semakin subur.
"Supaya efek samping vaskularisasi pembuluh darah menurun, risiko yang jelek-jeleknya menurun."
"Jadi memang akhirnya jadi malah makin subur."
"Jadi mitos ya," tandasnya sekali lagi.
Jika memang masih ragu, kontrasepsi sebenarnya bisa terjadi dengan cara alami.
Satu di antara metode yang dijelaskan dr. Fita Maulina adalah kontrasepsi kalender.
Dalam metode ini, pasangan suami istri menghindari berhubungan pada masa subur istri.
dr Fita menjelaskan, masa subur biasanya 14 hari dari hari pertama haid terakhir.
Menyusui
Baca juga: Pil KB Tak Boleh Digunakan oleh Penderita Hipertensi, Mitos atau Fakta Dok?
Hormon perempuan mengalami perubahan ketika sedang menyusui.
Secara alami, hal ini membuat masa subur perempuan menjadi tertunda.
Namun dr Fita memberi catatan khusus.
Sama seperti kontrasepsi kalender, metode ini juga rawan 'kebobolan'.
Dalam hal ini, dr Fita menjelaskan masa subur benar-benar tertunda ketika ibu masih aktif menyusui.
Ketika sudah tak terlalu aktif, dalam hal ini buah hati sudah mulai mendapat MPASI, maka semakin mungkin terjadi pembuahan.
Baca artikel lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)