TRIBUNHEALTH.COM - Banyak mitos yang beredar dan mengatakan jika wanita akan mendesah atau bersuara saat melakukan hubungan seksual.
Sehingga, banyak suami ketika melakukan hubungan seksual, dan istri tidak bersuara atau mendesah maka suami merasa sedih.
Mengapa demikian?
Medical sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga FIAS menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube Tribunnews.
Tak perlu risau dengan mitos tersebut.
Seksolog dr. Binsar Martin menjelaskan soal mitos tersebut.
Baca juga: Manfaat Makan Daun Pepaya untuk Penderita Diabetes: Ampuh Kontrol Gula Darah
Menurut dr. Binsar, hal tersebut adalah mitos.
Ia juga menjelaskan, ada satu seminar dari ASIA (Asosiasi Seksologi Indonesia) yang membahas tentang kesehatan seksual dan salah satu narasumbernya adalah dokter kebidanan.
Dokter kebidanan tersebut, kata dr. Binsar membuat satu penelitian mengenai mitos tentang desahan suara.
Sehingga, dikatakan bahwa mitos perihal suara desahan ini ada banyak di masyarakat.
"Itu adalah mitos. Bahkan ada satu seminar dari ASIA (Asosiasi Seksologi Indonesia), waktu itu kita buat seminar di Bogor, seminar tentang kesehatan seksual, itu salah satu narasumber kita dokter kebidanan buat satu penelitian tentang satu mitos yang ada di luaran sana tentang desahan suara," kata dr. Binsar
Baca juga: 6 Manfaat Brotowali untuk Kesehatan, Jadi Obat Diabetes dan Hipertensi
"Oh orang Jepang desahan suaranya begini, orang Amerika desahan suaranya begini, orang Indonesia desahan suaranya begini. Waduh itu mitos. Sehingga, kita katakan bahwa mitos ini ternyata ada banyak di masyarakat," sambungnya
dr. Binsar menegaskan bahwa jangan sampai termakan mitos.
Ia menyarankan untuk mencari informasi yang benar bahwa wanita tidak mengalami orgasme oleh suara desahan.
"Jadi saya mau katakan, jangan pernah termakan mitos. Carilah informasi secara benar bahwa seorang wanita tidak mengalami orgasme oleh desahan suaran" jelasnya
Jadi itu hanya untuk kepentingan bisnis film ya dok?
Dijelaskan pula, kata dr. Binsar yang namanya blue film hanya industri dan mereka akan melakukan apa saja untuk membuat fantasi seksual.
Baca juga: 10 Khasiat Buah Zaitun Cocok Kontrol Tekanan Darah, Kendalikan Gula Darah hingga Turunkan Kolesterol
Ia pun juga menjelaskan jika 70 sampai 80 perseb penggemar industri film porno adalah pria, sehingga harus tercipta informasi yang membuat stimulasi di dalam otak pria.
"Iya itu kembali, yang namanya Blue Film itu industri. Industri itu adalah satu komoditas dan mereka akan melakukan apa saja untuk membuat satu fantasi seksual, terutama bagi pria," tutur dr. Binsar
"Ya jujur aja 80, 70 persen penggemar industri film porno atau blue film itu pria. Sehingga harus tertcipta mitos, atau tercipta satu informasi yang membuat stimulasi di dalam otak seorang pria." pungkasnya
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews bersama dengan dr. Binsar Martin Sinaga FIAS. Seorang medical sexologist.
(TribunHealth.com/PP)