TRIBUNHEALTH.COM - Hubungan terlalu lama dan sulit keluar bisa menjadi tanda ejakulasi tertunda (delayed ejaculation).
Ejakulasi tertunda merupakan salah satu gangguan seksual yang ditandai dengan kesulitan atau ketidakmampuan untuk ejakulasi, meskipun ada rangsangan dan gairah seksual yang memadai.
Maslaah ini dapat menyebabkan frustrasi, baik pada pria maupun pasangannya.
Berikut ini penjelasan mengenai ejakulasi tertunda, meliputi dampak, penyebab, dan pengobatannya, dilansir TribunHealth.com dari Times of India.
Dampak ejakulasi tertunda
Meski tidak mengeluarkan sperma biasanya tidak berbahaya, hal itu bisa berdampak pada kepuasan seksual dan hubungan.
Seseorang mungkin memiliki masalah medis, seperti infeksi, jika tidak dapat mengeluarkan sperma.
Kesuburan juga dapat terpengaruh karena ketidakmampuan untuk melepaskan sperma.
Baca juga: 3 Tahapan Terjadinya Ejakulasi Dini yang Disampaikan Medical Sexolog
Penyebab yang mendasari ejakulasi tertunda
Ada sejumlah faktor penyebab ejakulasi tertunda, di antaranya:
- Faktor psikologis: Kecemasan, depresi, stres, kecemasan kinerja, dan masalah hubungan dapat menyebabkan ejakulasi tertunda.
- Kondisi medis: Dr. Chirag Bhandari, Pendiri Institut Andrologi dan Kesehatan Seksual (IASH) mengatakan kondisi medis tertentu, seperti diabetes, multiple sclerosis, cedera tulang belakang, ketidakseimbangan hormon, dan masalah prostat, dapat memengaruhi ejakulasi.
- Obat-obatan: Obat-obatan tertentu, termasuk antidepresan, antipsikotik, dan obat tekanan darah, dapat mengganggu ejakulasi.
- Penyalahgunaan zat: Konsumsi alkohol berlebihan atau penyalahgunaan zat dapat mempengaruhi fungsi seksual.
Gejala masalah ejakulasi tertunda
- Kesulitan atau ketidakmampuan untuk ejakulasi selama aktivitas seksual, meski sudah lama distimulasi.
- Perlu rangsangan yang berlebihan atau intens untuk mencapai ejakulasi.
- Frustrasi, kesusahan, atau dampak negatif pada hubungan karena ketidakmampuan untuk ejakulasi.
- Berkurangnya kepuasan atau kenikmatan seksual.
Baca juga: Selain Obesitas, Ternyata Hipertiroid bisa Meningkatkan Kejadian Ejakulasi Dini
Pengobatan ejakulasi tertunda
- Terapi psikologis: Menurut Dr. Bhandari konseling, terapi kognitif-perilaku, dan terapi seks dapat membantu mengatasi faktor-faktor psikologis yang berkontribusi terhadap ejakulasi tertunda.
- Penyesuaian obat: Jika obat menyebabkan ejakulasi tertunda, dokter dapat menyesuaikan dosis atau meresepkan obat alternatif dengan efek samping seksual yang lebih sedikit.
- Terapi hormon: Dalam kasus di mana ketidakseimbangan hormon menjadi penyebabnya, terapi penggantian hormon mungkin direkomendasikan.
- Teknik perilaku: “Teknik seperti metode "stop-start" atau "squeeze" dapat digunakan untuk meningkatkan kontrol ejakulasi,” kata Dr. Bhandari.
- Terapi pasangan: Melibatkan pasangan dalam sesi terapi dapat membantu meningkatkan komunikasi dan mengurangi kecemasan atau tekanan kinerja.
- Stimulasi getaran: Teknik ini menggunakan alat yang memberikan getaran terfokus untuk meningkatkan sensasi penis dan memfasilitasi ejakulasi.
Pesan dokter
“Penting bagi individu yang mengalami ejakulasi tertunda untuk mencari bantuan profesional dari penyedia layanan kesehatan atau terapis yang berkualitas," kata Dr. Bhandari.
"Mereka dapat menilai penyebab yang mendasarinya, memberikan pilihan perawatan yang sesuai, dan menawarkan panduan dan dukungan selama proses berlangsung."
"Dengan pendekatan yang tepat, ejakulasi tertunda dapat dikelola secara efektif, memungkinkan individu dan pasangan untuk mendapatkan kembali kepuasan dan keintiman seksual,” tandasnya.
Dapatkan produk kesehatan di sini
(TribunHealth.com/Nur)