Sariawan Memang Tidak Menular, Namun Keberadaannya Dapat Menimbulkan Rasa Sakit dan Tidak Nyaman

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Ahmad Nur Rosikin
ilustrasi seseorang yang mengalami sariawan, menurut drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati sering menimbulkan nyeri

TRIBUNHEALTH.COM -Sebagian besar sobat sehat tentu pernah mengalami sariawan.

Sariawan merupakan luka atau peradangan di bibir atau di dalam mulut yang bisa menimbulkan rasa sakit dan rasa tidak nyaman.

Orang-orang seringkali menganggap sariawan sebagai gangguan di dalam rongga mulut yang sepele.

Meskipun dianggap sepele, adanya sariawan bisa mengganggu penderitanya ketika makan, minum maupun berbicara.

Secara umum, sariawan tidaklah menular.

Sariawan bisa dialami oleh semua orang, namun lebih sering dialami oleh wanita, remaja, dan anak-anak.

Adanya sariawan terkadang disertai dengan rasa nyeri.

Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati membenarkan jika adanya sariawan bisa menimbulkan nyeri yang meluas hingga menimbulkan demam.

Baca juga: Waspada, Sederet Risiko Jika Pasang Behel pada Tukang Gigi menurut drg. H. Rahmat Juliadi, M.H.Kes

Ilustrasi salah satu jenis sariawan, begini pemaparan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati (Pixabay.com)

Baca juga: Kunci Utama Berhasil Turunkan Berat Badan di Usia 40 Tahun menurut Ahli Gizi R. Radyan Yaminar S. Gz

Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews program Sapa Dokter.

Tak hanya itu saja, sariawan bisa menimbulkan keluhan-keluhan fisik lainnya.

Berdasarkan penuturan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati, pada beberapa kasus terjadinya sariawan bisa dipicu adanya sisa-sisa makanan hingga dipengaruhi oleh kesehatan gigi.

Apabila rasa nyeri yang ditimbulkan mengganggu aktivitas sehari-hari, alangkah baiknya untuk memeriksakan kondisi Anda ke dokter gigi terdekat.

Pasalnya gejala utama sariawan adalah luka yang menyakitkan di mulut yang mana dapat menyulitkan untuk makan hingga berbicara.

Kendati demikian, kebanyakan sariawan bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu satu hingga dua minggu.

drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati mengatakan jika pasien tidak boleh melakukan diagnosa sendiri karena di khawatirkan terjadi kesalahan diagnosa.

Baca juga: Badan Kurus tapi Perut Buncit, Bisakah Disebut Obesitas? Ini Tanggapan Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar

ilustrasi seseorang yang mengalami sariawan, begini penjelasan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati (lampung.tribunnews.com)

Baca juga: Kesulitan Belajar Bisa Jadi Tanda Disabilitas Intelektual, Psikolog Jelaskan Prosedur Pemeriksaannya

Umumnya dokter juga memerlukan amnanesa hingga pemeriksaan fisik termasuk pemeriksaan penunjang.

Apabila pasien tidak bisa melakukan konsultasi secara langsung dengan dokter maka bisa menggunakan telemedicine.

Dimana dokter gigi juga bisa melakukan pemeriksaan fisik melalui video call.

Akan tetapi, menurut drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati pada beberapa kasus memerlukan pemeriksaan penunjang, misalnya seperti pemeriksaan radiografi.

Dari diagnosa tersebut, dokter gigi bisa menentukan alternatif tindakan serta pemberian obat yang dibutuhkan pasien.

Halaman
12