dr. Ari Fahrial Syam Jelaskan Makanan yang Bisa Dikonsumsi Penderita Asam Lambung saat Puasa

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ekarista Rahmawati
ilustrasi penderita asam lambung

TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Penyakit Lambung dan Pencernaan, dr. Ari Fahrial Syam, berbicara mengenai menu sahur dan buka puasa untuk orang yang memiliki penyakit lambung.

Hal itu dia sampaikan ketika menjadi narasumber program Ayo Sehat Kompas TV.

Dua di antara yang dia sebut adalah pentingnya menghindari gorengan dan makanan pedas.

"Jadi harus diperhatikan, tetap secara umum kalau orang sakit maag itu tidak dianjurkan mengonsumsi coklat, keju, lemak, asam-asam, pedes-pedes, gorengan," katanya, dikutip TribunHealth.com.

"Oleh karena itu kita mesti pinter mengatur makan kita."

Baca juga: Perlunya Mengetahui Waktu dan Frekuensi yang Tepat Menyikat Gigi Selama Menjalankan Ibadah Puasa

Baca juga: Begini Upaya Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Selama Menjalankan Puasa Agar Terhindar dari Gangguan

Ilustrasi saat berpuasa (Freepik.com)

dr. Ari Fahrial Syam menjelaskan beberapa makanan yang bisa digunakan untuk sahur.

"Pada saat sahur lebih baik makanan-makanan yang mudah dicerna, yang rebus-rebusan. Jangan terlalu banyak gula."

Kopi juga termasuk hal yang dihindari.

Pasalnya, menurut dr. Ari Fahrial Syam, ada dampak buruk dari mengonsumsi kopi berlebihan.

"Kemudian satu hal, kopi. Kopi jangan dikonsumsi ketika sahur karena bisa memicu asam lambung. Kemudian kopi itu bisa memicu diuresis, kencing berlebihan."

Untuk berbuka puasa, dia menyarankan minum air putih dulu meski tak melarang meminum minuman manis.

Baca juga: Penyebab Masalah Gigi dan Mulut Kerap Terjadi saat Puasa, Simak drg. Ummi Kalsum, MH. Kes., Sp.KG.

Baca juga: drg. Ummi Kalsum, MH.Kes., Sp.KG Ingatkan untuk Meningkatkan Cairan Ketika Sahur dan Berbuka Puasa

ilustrasi aturan makan penderita maag saat puasa (pixabay.com)

"Kemudian pilihan pertama saat kita berbuka tadi, minum air putih dulu, kalau mau teh manis silahkan."

dr. Ari Fahrial Syam lebih menyarankan untuk makan kecil terlebih dulu, ibadah magrib, baru dilanjutkan makanan besar.

"Sesuai anjuran nabi, kurma atau makanan kecil jelang salat magrib. Setelah salat, baru mengonsumsi makanan."

Terkait hal ini, dia memberi catatan khusus.

"Tapi tetep tidak boleh ada istilah balas dendam (makan) kita tetap mesti ngatur betul. Tidak boleh langsung banyak."

"Karena lambung itu kan seperti kantong, nanti dia mengembang tiba-tiba. Itu bisa menyebabkan masalah, mual kembung, begah."

"Jadi itu yang harus diperhatikan oleh masyarakat," tandasnya.

Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.

(TribunHealth.com/Nur)