TRIBUNHEALTH.COM - Paru-paru basah dalam dunia kedokteran disebut juga dengan Evusi pleura.
Terjadinya paru-paru basah memiliki banyak penyebab.
Jenis dari cairan yang mengisi paru-paru ada yang bernama eksudat dan transudat.
Eksudat diakibatkan oleh infeksi dan sebagainya.
Transudat disebabkan oleh penyakit jantung dan sebagainya bisa dikatakan Hypo albumin.
dr. Pad Dilangga menyampaikan gejala paru-paru basah bertahap dari ringan sampai berat.
Jika air atau cairan yang ada didalam rongga paru-paru bertambah banyak, maka semakin lama akan semakin berat.
Baca juga: Benarkah Setelah Mengonsumsi Makanan Asam Dilarang Sikat Gigi? Ini Jawaban drg. R. Ngt. Anastasia
Dari gejala tersebut, tentunya akan berangsur dari sesak biasa, batuk, setiap kali bergerak batuk, tidur batuk, dan bangun pun mengalami batuk.
Karena cairan yang ada di paru menginginkan tempat di bawah sesuai dengan gravitasi.
Apabila kita tidur, cairan yang ada pada paru-paru akan merembet ke atas.
dr. Pad Dilangga menyampaikan bahwa saat duduk cairan pada paru-paru akan menuju ke bawah.
Pergerakan inilah yang menyebabkan setiap tidur maupun bangun mengalami bantuk terus menerus.
Semakin banyak cairan yang ada di dalam paru, maka akan semakin terasa sesak dan semakin batuk.
Baca juga: R. Radyan Yaminar, S.Gz Berikan Tips Menyiasati Anak yang Susah Makan, Simak Penjelasannya
Bahayanya apabila cairan di dalam paru banyak, jika hanya mengisi pada paru sebelah maka proses akan lama menunggu sampai cairan penuh barulah akan terasa sesak.
Jika sudah merasakan gejala sesak, terasa berat, dan batuk terus menerus harus segera berobat.
Ditakutkan adanya cairan atau disebut dengan paru-paru basah.
Apabila cairan sudah banyak, dan memenuhi paru-paru maka solusi utamanya adalah mengeluarkan cairannya.
Jika paru-paru yang terisi hanya sebelah saja, maka akan mendorong ke arah berlawanan.
Paru-paru sebelah kanan yang penuh akan cairan, maka tentunya akan mendorong jantung ke sebelah kiri.
Tentunya akan lebih sesak, nyeri pada dada dan keluhan lain.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Lampung, bersama dengan dr. Pad Dilangga Sp.P. Dokter spesialis paru. Rabu (24/2/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)