TRIBUNHEALTH.COM - Kantung empedu adalah organ berukuran kecil yang terletak berada didekat organ hati.
Kantung empedu merupakan tempat penyimpanan cairan empedu yang dihasilkan oleh hati dan merupakan tempat untuk mencerna lemak.
Dalam tindakan operasi batu empedu disebut juga dengan olesistektomi aialah prosedur opeasi untuk mengangkat keseluruhan kantong empedu yang bermasalah.
Kantung empedu merupakan organ berukuran kecil yang terletak diperut bagian kanan atas dan tepatnya berada dibawah organ hati.
Kantung empedu memiliki tugas untuk menyimpan cairan empedu yang diproduksi oleh hati.
Saat menjalankan operasi kantung empedu, bukan empedunya yang diangkat, empedu tetap akan diproduksi di hepar.
Baca juga: Waspada, Infeksi Gigi dan Jaringan Penyangga Gigi Terjadi Akibat Penggunaan Tusuk Gigi yang Salah
Empedu yang tetap diproduksi dihepar tetap akan dialirkan ke usus untuk mencerna lemak.
Tindakan operasi kantung empedu dianjurkan ketika pasien mengalami batu empedu, radang empedu, batu saluran empedu yang menyumbat saluran pankreas, polip kantung empedu yang besar, dan benjolan pada kantung empedu karena keganasan.
Ketika operasi kantung empedu, yang diangkat adalah pabrik storage atau istilah lain adalah gudang dari empedu.
Pabrik storage empedu diangkat karena ada batu sehingga menyebabkan sakit.
Salah satu late komplikasi atau komplikasi lambatan yang bisa terjadi adalah munculnya kista didalam empedu.
Baca juga: Simak Cara Membersihkan Sisa Makanan Menggunakan Tusuk Gigi yang Aman agar Tidak Melukai Gusi
Jika kista dirasa membesar dengan cepat, mungkin dibutuhkan tindakan.
Karena kista sejatinya adalah suatu benjolan yang dindingnya lebih tipis, sehingga resiko untuk pecah.
Apabila kista tersebut membesar, sangat disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter bedah digestif.
Tetap harus diperiksakan secara lengkap, bahkan bila perlu dengan pemeriksaan yang sedikit advance misalkan seperti MRCP.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama denagn dr. Aris Ramdani, Sp.B. Seorang dokter spesialis bedah RS. Universitas Indonesia. Rabu (4/8/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)