Tips NHS Minimalkan Risiko Migrain, Hindari Pemicu hingga Minum Obat untuk Redakan Gejala

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi sakit kepala

TRIBUNHEALTH.COM - Migrain merupakan suatu kondisi ketika kepala mengalami sakit namun hanya di satu sisi.

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengurangi kemungkinan terkena migrain.

Satu di antar cara terbaik adalah mengenali hal-hal yang bisa memicunya.

Dengan demikian, pemicu tersebut bisa dihindari.

Sebagai contoh, ketika migrain terjadi ketika stres atau setelah mengonsumsi makanan tertentu, maka yang perlu dilakukan hanya menghindari keduanya.

National Health Service (NHS) Inggris menjelaskan, jika memang perlu bisa membuat buku catatan.

Baca juga: Mengapa Sakit Gigi Berhubungan dengan Sakit Kepala Dok?

Baca juga: 3 Jenis Migrain dan Tips NHS untuk Ringankan Gejala, Salah Satunya dengan Paracetamol

ilustrasi sakit kepala (freepik.com)

Catat beberapa hal terkait dengan migrain yang dialami, meliputi:

  • Tanggal serangan
  • Waktu serangan dimulai
  • Tanda peringatan ataupun
    gejala (termasuk ada atau tidak adanya aura)
  • Obat apa yang diminum
  • Kapan serangan itu berakhir

Migrain sendiri merupakan salah satu kondisi kesehatan yang umum.

Setidaknya 1 dari 5 wanita dan 1 dari 15 pria pernah mengalami ini.

Hingga kini, penyebab pasti migrain masih belum diketahui.

Namun migrain dianggap sebagai akibat dari perubahan sementara pada bahan kimia, saraf, dan pembuluh darah di otak.

Sekitar setengah dari semua orang yang mengalami migrain juga memiliki kerabat dekat dengan kondisi tersebut, menunjukkan bahwa gen mungkin berperan.

Obat-obatan medis

Obat-obatan (Freepik.com)

Baca juga: Dokter Sebut Hipertensi Tak Selalu Ditandai dengan Sakit Kepala, Banyak yang Tanpa Gejala

Baca juga: Apa Saja Faktor Penyebab Sakit Kepala?

Selain tips menghindari pemicu, beberapa obat-obatan medis mungkin diperlukan.

Obat-obatan ini biasanya digunakan jika telah mencoba menghindari kemungkinan pemicu tetapi, masih mengalami migrain.

Namun lebih baik berkonsultasi dengan dokter terkait hal ini.

Biasanya beberapa obat yang diberikan antara lain:

  • Topiramate
  • Propranolol
  • Amitriptyline
  • Botulinum toxin type A
  • Fremanezumab
  • Galcenezumab

Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)