TRIBUNHEALTH.COM - Ada sebagian orang di Indonesia beranggapan jika konsumsi daging reptil dapat menyembuhkan dermatitis atopik.
dr. Kardiana Purnama Dewi menegaskan jika hal ini mitos.
Menurut dokter pengobatan dermatitis atopik akan sulit ditangani apabila faktor pencetus maupun faktor genetiknya kuat.
Dilansir oleh Tribunhealth.com penjelasan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Kardiana Purnama Dewi dalam tayangan YouTube KOMPASTV program AYO SEHAT.
Justru yang ada apabila pasien tetap konsumsi daging reptil akan menimbulkan penyakit lain.
Baca juga: drg. R. Ngt. Anastasia: Gigi Hilang yang Tidak Digantikan Gigi Palsu Dapat Memicu Beberapa Gangguan
Dermatitis atopik pada anak-anak manifestasinya memang khas.
Umumnya akan muncul di sekitar wajah, dagu, sampai leher.
Pemicu utamanya karena anak dengan dengan bakat dermatitis atopik memang unik.
Anak tidak tahan dengan suhu terlalu dingin, panas, dan keringat yang nanggung.
Di bagian keringat tersebutlah biasanya akan muncul gatal.
Maka dari itu sering muncul di lipatan leher.
Selain itu juga bisa terjadi di lipatan siku atau lutut.
Kondisi ini terjadi karena ada keringat yang menempel di bagian tersebut dan anak tidak tahan terhadap keringat yang keluar nanggung.
Sehingga menyebabkan teriritasi sendiri.
Oleh karena itu, pencegahan lebih baik daripada pengobatan.
Baca juga: Apakah HIV Dapat Menular Melalui Jabat Tangan? Begini Tanggapan dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS
Bisa mencegah dengan cara rajin menggunakan pelembab.
Menghindari faktor-faktor pencetus.
Apabila sedang kambuh, lebih baik diobati dan dikonsultasikan ke dokter spesialis kulit.
Agar tidak terjadi berkepanjangan dan segera teratasi.
Penjelasan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Kardiana Purnama Dewi dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program AYO SEHAT edisi 27 Mei 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.