TRIBUNHEALTH.COM - Dokter spesialis gizi klinik, dr Diana Suganda, berbicara mengenai kondisi stunting pada anak dalam program Ayo Sehat yang tayang di YouTube Kompas TV pada 26 Maret 2021.
dr Diana menyoroti besarnya angka stunting di Indonesia yang mencapai 27 persen.
"Kalau kita lihat 27 persen, hampir 30 persen ya," katanya membuka pembicaraan.
"Berarti kalau kita ngomong, dari 10 anak, itu 3 stunting," tandasnya.
Angka tersebut, menurut dr Diana sangat besar.
Apa lagi, standar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) stunting harusnya di bawah angka 20 persen.
"Apa yang menyebabkan? Sebenarnya banyak sekali faktor," kata dr Diana.
Baca juga: Ahli Gizi Bagikan Tips Mengenalkan Makanan pada Bayi, Penting Dilakukan untuk Hindari Alergi
Baca juga: Simak Tips Membersihkan Rongga Mulut Bayi, Penting Agar Anak Terbiasa dan Terhindar dari Karies
Dia mengatakan kondisi ini memang tidak bisa dilepaskan dari kekurangan gizi kronis dalam jangka panjang.
Faktornya bisa beragam.
Faktor utama yang ia sorot adalah kurangnya pengetahuan.
Pasalnya sejak dalam kehamilan, sudah menyumbang faktor risiko stunting.
"Pada saat ibunya hamil, asupan gizinya kurang, mempengauhi janinnya juga," katanya.
"Kemudian saat anak itu makan. Asupannya cukup atau tidak?" tandasnya.
Baca juga: Apakah Ibu Hamil Aman Mengonsumsi Obat Dexamethason saat Flu?
Baca juga: Apakah Aman untuk Hamil Lagi Jika Punya Riwayat Kuretase dan Caesar? Simak Penjelasan Berikut
Pada masa kehamilan, hendaknya orangtua memperhatikan betul asupan gizi ibu.
dr Diana menyorot kebiasaan yang ada di masyarakat bahwa ibu hamil diminta makan dua porsi.
Padahal, katanya, hal ini belum tentu benar.
"Konsumsi dua porsi tapi isinya karbohidrat aja, lemak tinggi aja, itu kurang tepat."
Dia menuturkan, ibu hamil harus menambah asupan protein.
"Proteinnya cukup, kebutuhannya terpenuhi, kemudian lemak baiknya cukup."
"Itu bisa mendukung janin dan nanti bayi yang sehat," paparnya.
Baca artikel lain seputar kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)