5 Dampak Buruk yang Terjadi Saat Stres Menyusui Tidak Segera Diatasi

Penulis: Irma Rahmasari
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi stres menyusui, berikut ini dampak yang dapat terjadi jika stres menyusui tidak segera diatasi

TRIBUNHEALTH.COM - Ibu menyusui rentan mengalami stres karena tanggung jawab besar yang mereka jalani.

Ibu menyusui harus bertanggung jawab dalam merawat bayi hingga memberikan air susu ibu (ASI) untuk menjaga tumbuh kembang bayi dengan baik.

Beberapa ibu menyusui mengalami stres karena mungkin belum terbiasa dengan perubahan yang ada atau karena faktor lainnya.

Stres sendiri merupakan reaksi seseorang, baik itu reaksi fisik atau mental ketika ada perubahan yang ada di dalam lingkungannya dan mengharuskan seseorang itu untuk beradaptasi.

Baca juga: Stres Menyusui, Apakah Memengaruhi Produksi ASI? Begini Penjelasannya

Termasuk ibu menyusui, setelah melahirkan akan ada seorang bayi yang harus ia rawat dengan baik, karena perubahan inilah yang kerap menyebabkan ibu menyusui mengalami stres.

Kendati demikian, stres saat menyusui harus diatasi dengan baik karena bisa menimbulkan dampak yang tidak baik bagi ibu dan bayinya.

Dilansir TribunHealth melalui kanal YouTube Tribun Health, Konselor Laktasi, dr. Pritta Diyanti, CIMI, CBS memberikan penjelasan mengenai dampak stres saat menyusui yang tidak segera diatasi.

Ilustrasi stres menyusui, berikut ini dampak yang dapat terjadi jika stres menyusui tidak segera diatasi (kompasiana.com)

Menurut dr. Pritta, stres menyusui efeknya akan lebih banyak terjadi pada ibu dibandingkan pada bayinya.

Ketika ibu ini tidak bisa beradaptasi dengan stresnya, ini bisa menyebabkan hal-hal berikut.

1. Burnout

Burnout merupakan kondisi stres kronis di mana seorang ibu menyusui akan merasa lelah secara fisik, mental, dan emosional gara-gara menyusui bayinya.

2. Kelelahan yang terus menerus

Seorang ibu menyusui yang merasa stres akan terus merasakan kelelahan meskipun sudah beristirahat.

Hal ini karena stres tersebut terus menghantui pikiran ibu menyusui, sehingga waktu istirahat pun tidak bisa berkualitas akibat stres yang terus melanda.

Baca juga: Manfaat Buah Ceri untuk Kesehatan, Memerangi Asam Urat hingga Mengelola Diabetes

3. Baby blues syndrome

dr. Pritta menuturkan, baby blues syndrome kerap terjadi karena stres yang dialami ibu pasca melahirkan.

Pasca melahirkan memang terjadi banyak perubahan, yaitu perubahan seperti menyusui, melakukan pelekatan dengan baik, kurang tidur, hal-hal itu dapat menyebabkan terjadinya baby blues syndrome.

Akan tetapi, ketika seorang ibu bisa memanajemen stresnya itu sendiri, biasanya dalam waktu kurang dari dua minggu baby blues syndrome ini bisa kembali normal lagi dengan sendirinya.

Tapi ketika ibu tidak bisa memanajemen stresnya ini, bisa timbul masalah-masalah yang lebih berat.

Misalnya terjadi postpartum depression dan yang lebih parah postpartum psikosis.

Ilustrasi stres menyusui, berikut ini dampak yang dapat terjadi jika stres menyusui tidak segera diatasi (kompas.com)
Halaman
12