Bagaimana dengan Pilihan Sedot Lemak untuk Tujuan Diet? Ini Kata Dokter Spesialis Gizi Klinik

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi sedot lemak

TRIBUNHEALTH.COM - Seseorang dengan berat badan berlebih tentu ingin melakukan diet.

Namun, ada beberapa orang yang memilih untuk melakukan sedot lemak.

Bagaimana dengan pilihan sedot lemak dengan tujuan diet?

Dokter spesialis gizi klinik, dr. Christin Lumban Tobing menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube Kompas TV.

"Untuk sedot lemak dibilang cara cepat untuk ngecut berat badan bisa. Tapi tetap aja akan bisa naik lagi selama tidak diatur pola makannya. Jadi bukan berarti 'udah aku sedot lemak aja tapi makannya bebas' selama makannya masih bebas ya tetap akan tercipta lagi massa lemak yang baru. Jadi bolak balik akan muncul lagi," ujar dr. Christin Lumban Tobing

Ilustrasi sedot lemak (kompas.com)

Baca juga: Bagaimana bila Diet dengan Mengkonsumsi Minuman Herbal? Ini Kata dr. Christin Lumban Tobing, Sp.GK

Kalau diet dengan olahraga fitnes?

"Kalau ditambah dengan olahraga sebenarnya lebih bagus lagi ya. Jadi tujuannya tidak hanya mempertahankan supaya berat badannya ideal tapi juga mempertahankan badannya supaya tetap bugar, jadi gak kuyu gitu kan. Banyak yang badannya kurus tapi kok mukanya kusam, kuyu, jelek gitu ya,"

Sebenarnya bila diet dikombinasi dengan olahraga akan lebih bagus lagi tapi harus tetap disesuaikan kebutuhan kalorinya seperti apa dan olahraga seperti apa yang akan dilakukan, jadi tidak hanya asal berolahraga saja.

Selama ini orang mikirnya diet itu mengurangi makan, mengurangi porsi. 
Sebenarnya salah, diet itu artinya pola makan, berarti bukan mengurangi.

Baca juga: Pemahaman Mengenai Diet Sehat Menurut dr. Christin Lumban Tobing Sp.GK, Ini Penjelasannya

Jadi diet yang sehat itu bagaimana?

"Diatur pola makannya dengan mengacu ke diet seimbang. Tujuannya apa? Supaya semua kebutuhan nutrisinya bisa terlengkapi dan sebaiknya diet sehat itu adalah diet yang bisa dilakukan jangka panjang," lanjutnya

Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan dr. Christin Lumban Tobing, Sp.GK. Seorang dokter spesialis gizi klinik.

(TribunHealth.com/PP)