Breaking News:

Tips dan Trik

Cegah Ruam Popok, dr. Hans Natanael Beberkan Waktu Ideal untuk Mengganti Popok

Berikut dr. Hans Natanael jelaskan mengenai waktu ideal untuk mengganti popok hingga usia rentan bayi terkena ruam popok.

Penulis: Irma Rahmasari | Editor: Melia Istighfaroh
health.kompas.com
Ilustrasi bayi yang alami ruam popok, berikut durasi waktu yang tepat untuk mengganti popok bayi 

TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Spesialis Anak, dr. Hans Natanael, Sp.A, BCCS, CIMI, CBATR, C.HydroT paparkan waktu ideal untuk mengganti popok pada bayi.

Popok merupakan salah satu perlengkapan yang dibutuhkan oleh bayi yang baru lahir.

Baik itu popok kain atau popok sekali pakai, jenis popok tersebut memiliki fungsi yang sama sebagai penampung urine dan tinja.

Oleh karena itu, popok harus rajin diganti agar bayi tetap bersih dan nyaman.

Selain itu, rutin mengganti popok pada bayi juga mencegah terjadinya ruam popok pada bayi.

Baca juga: dr. Hans Natanael Paparkan Penyebab hingga Faktor Risiko Terjadinya Ruam Popok pada Bayi

Lantas, berapa kali idealnya popok pada bayi harus diganti?

Dilansir TribunHealth melalui kanal YouTube TribunHealth, Dokter Spesialis Anak, dr. Hans Natanael, Sp.A, BCCS, CIMI, CBATR, C.HydroT memberikan penjelasan mengenai waktu ideal mengganti popok pada bayi.

Ilustrasi bayi yang alami ruam popok, berikut kenali penyebab hingga faktor risiko terjadinya ruam popok
Ilustrasi bayi yang alami ruam popok, berikut durasi waktu yang tepat untuk mengganti popok bayi (freepik.com)

Waktu Ideal Mengganti Popok Bayi

dr. Hans Natanael menjelaskan, popok bayi harus sering diganti dan idealnya popok tersebut diganti sebanyak 8 sampai 12 kali sehari.

Jika menggunakan hitungan waktu, dr. Hans Natanael imbau untuk mengganti popok bayi setiap 2-3 jam sekali.

2 dari 4 halaman

"Kalau berbicara idealnya, mengganti popok itu harus sering sebanyak kurang lebih 8 sampai 12 kali sehari."

"Atau jika mau menggunakan hitungan jam sekitar 2 atau 3 jam sekali," jelas dr. Hans Natanael.

Pasalnya, jika popok di ganti lebih dari 3 jam akan berisiko menyebabkan popok penuh yang akhirnya bayi atau anak tidak nyaman dan akan lebih rentan mengalami ruam popok.

Baca juga: Tips ASI Melimpah, dr. Zaidul Akbar Imbau Ibu Menyusui untuk Konsumsi Minuman Herbal Ini

Popok Kain vs Popok Sekali Pakai

Menurut dr. Hans Natanael, jika berbicara mengenai jenis popok, masing-masing jenis popok ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

  • Popok kain

Untuk popok kain sendiri memiliki kelebihan yaitu popok lebih alami dan tidak terlalu banyak mengandung bahan kimia.

"Tidak bisa dipungkiri memang ada bahan-bahan yang terkandung di dalam pempers, untuk popok kain sendiri tentunya akan lebih alami," terang dr. Hans Natanael.

Selain popok lebih alami, menggunakan popok kain juga lebih ekonomis karena bisa dipakai secara berulang.

Sedangkan untuk kekurangannya, popok kain tidak bisa menyerap tinja atau urine sebanyak popok sekali pakai.

  • Popok sekali pakai

dr. Hans Natanael mengungkapkan, untuk kelebihan popok sekali pakai atau pempers adalah lebih nyaman karena dapat menyerap urine atau tinja berulang kali.

3 dari 4 halaman

"Tentunya kalau pempers ini lebih nyaman untuk anak karena memang sekarang kan teknologi juga cukup banyak, jadi bentuk pempers juga lebih menarik, lucu, dan bisa disesuaikan dengan ukuran anak."

"Kemudian juga bisa lebih banyak menampung cairan dan kotoran yang lebih efektif dan efisien, sehingga membuat anak lebih nyaman tentunya," papar dr. Hans Natanael.

Baca juga: Minuman Herbal Ala dr. Zaidul Akbar untuk Atasi Batuk Pilek pada Anak, Gunakan 4 Bahan Alami Ini

Ilustrasi bayi yang alami ruam popok, berikut kenali penyebab hingga faktor risiko terjadinya ruam popok
Ilustrasi bayi yang alami ruam popok, berikut durasi waktu yang tepat untuk mengganti popok bayi (freepik.com)

Baca juga: Cara Mudah Atasi GERD, dr. Zaidul Akbar Imbau Hindari Stres dan Terapkan 4 Cara Ini

Usia Rentan Mengalami Ruam Popok

Lebih lanjut, dr. Hans Natanael jelaskan mengenai usia rentan seorang bayi mengalami ruam popok.

Menurutnya, ruam popok paling sering terjadi pada usia di bawah satu tahun hingga satu tahun.

Karena bayi dengan usia di bawah satu tahun biasanya belum mengenal toilet training, oleh karena itu bayi masih sering buang air kecil dan buang air besar di celana.

Selain sering terjadi pada bayi di bawah satu tahun, dr. Hans Natanael menyebutkan jika ruam popok paling tertinggi terjadi di usia 9-12 bulan.

Pada usia 9-12 bulan biasanya ada penambahan faktor risiko atau penambahan keluhan karena anak terlalu aktif.

"Salah satu faktor risiko atau penyebab itu bisa karena gesekan terus menerus akibat terlalu ketat, misalnya bayi ada aktivitas berlebih, jadi bisa ada kondisi-kondisi demikian."

"Jadi yang paling sering itu ada di usia satu tahun ke bawah, tetapi yang tertinggi itu terjadi di usia 9-12 bulan," ungkap dr. Hans Natanael.

Baca juga: Ingin Tambah Cerdas? dr. Zaidul Akbar Beberkan 13 Makanan yang Dapat Tingkatkan Kecerdasan

4 dari 4 halaman

Penjelasan tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak, dr. Hans Natanael, Sp.A, BCCS, CIMI, CBATR, C.HydroT dalam tayangan YouTube Tribun Health.

Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com/IR)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comRuam Popokganti popokdr. Hans NatanaelDokter Spesialis Anak
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved