Breaking News:

Pahami Perbedaan antara Dehidrasi Ringan, Sedang, hingga Berat ketika Anak Mengalami Diare

Menurut Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) dehidrasi atau kekurangan cairan dibagi menjadi 3 kondisi.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Ahmad Nur Rosikin
manado.tribunnews.com
Ilustrasi anak mengalami dehidrasi akibat diare, begini penjelasan Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) 

TRIBUNHEALTH.COM - Anak yang mengalami diare kerap membuat para orang tua khawatir.

Diare merupakan suatu kondisi yang cukup berbahaya.

Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) mengatakan jika terkadang ini merupakan suatu kondisi musiman atau wabah.

Apabila anak mengalami diare yang tak kunjung sembuh maka bisa menyebabkan anak mengalami dehidrasi.

Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 02 April 2022.

Baca juga: Tidak Segera Mengganti Sikat Gigi Termasuk Kebiasaan Buruk? Ini Kata Dr. drg. Munawir

Ilustrasi bayi alami diare, begini penjelasan Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K)
Ilustrasi bayi alami diare, begini penjelasan Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) (pixabay.com)

Baca juga: Ingat 4 Hal Ini Sebelum Membeli Produk Kecantikan, Adanya Izin Edar Sangat Penting Diperhatikan

Pada saat anak mengalami diare, terdapat kuman, bakteri, dan virus yang masuk ke dalam saluran pencernaannya.

Kondisi ini akan merusak lapisan paling luar dari usus halus.

Akibat kerusakan itu, maka usus tidak bisa menyerap kembali air yang ada di dalam usus tersebut.

"Jadi usus itu akan airnya mengalir terus menerus tidak bisa diserap kembali," pungkas Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K).

Hal ini mengakibatkan tubuh anak mengalami kekurangan cairan karena kerusakan dari epitel usus di mana air tidak bisa terserap masuk kembali.

2 dari 4 halaman

Air yang terus-menerus keluar mengakibatkan anak mengalami kekurangan cairan.

Menurut Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) kekurangan cairan dibagi menjadi 3 kondisi.

Dehidrasi ringan

Apabila kekurangan cairan kurang dari 5 persen masih termasuk kondisi yang ringan atau dehidrasi yang ringan.

Baca juga: Apakah Seseorang dengan Bipolar Bisa Melakukan Self Hipnosis? Begini Penjelasan dr. Yanne Cholida

Ilustrasi anak kesakitan karena diare, begini penuturan Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K)
Ilustrasi anak kesakitan karena diare, begini penuturan Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) (pixabay.com)

Baca juga: Pertambahan Usia Membuat Lansia Mengalami Perubahan Metabolisme dan Tak Jarang Alami Malnutrisi

Dehidrasi sedang

Namun jika anak mengalami kekurangan cairan sebesar 5-10 persen maka menunjukkan kondisi dehidrasi sedang.

Dehidrasi berat

Akan tetapi jika kekurangan cairan sudah lebih dari 10 persen maka sudah menunjukkan dehidrasi berat.

"Maksudnya itu ya kalau berat badannya 10 kg, kemudian waktu diare dia turun 0,5 kg menjadi 9,5 kg," kata Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K).

"Berarti itukan berat badannya turun 5%, itu masih dehidrasi ringan," ucap Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K).

3 dari 4 halaman

Dapat disimpulkan jika dehidrasi terjadi karena usus tidak bisa menyerap kembali air.

Hal ini karena air tersebut terus-menerus keluar.

Dalam keadaan normal, fungsi sel-sel usus menyerap kembali air yang ada di dalam saluran pencernaan tersebut.

Sehingga keseimbangan cairan di dalam tubuh anak tetep terjaga.

Untuk mengetahui jenis kondisi dehidrasi anak, maka anak perlu menimbang berat badan.

Orang tua seringkali khawatir ketika anaknya mengalami diare.

Diare merupakan suatu kondisi yang cukup berbahaya.

Baca juga: Mulai 2023, Deteksi Dini Kanker Rahim Bisa Dilakukan dengan Manfaatkan PCR test yang Sudah Dimiliki

Ilustrasi anak perempuan alami diare, begini ulasan Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K)
Ilustrasi anak perempuan alami diare, begini ulasan Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) (pixabay.com)

Baca juga: Penderita Depresi Perlu Melakukan Tilikan Diri Guna Menilai Apakah Butuh Pertolongan atau Tidak

Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) menambahkan jika terdapat tanda-tanda lain anak mengalami dehidrasi.

Misalnya anak menunjukkan kondisi bibir yang kering dan ubun-ubun besarnya menjadi cekung.

Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) mengatakan jika di kepala bagian atas terdapat ubun-ubun yang besar.

4 dari 4 halaman

"Kalau untuk anak-anak kurang dari 2 tahun, ubun-ubun besarnya belum menutup. Bisa dilihat ubun-ubun besarnya cekung sekali," imbuh Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K).

"Kemudian kalau di periksa turgor kulit itu, kalau dinding perut itu di cubit selama sekian detik kemudian dilepaskan lagi, itu kembalinya pelan. Bisa dilihat dengan mata," lanjut Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K).

"Itu juga tanda-tanda dehidrasi juga," tambah Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K).

Klik di sini untuk mendapatkan referensi obat diare.

Baca juga: Pentingnya Mengontrol Makanan yang Dikonsumsi Agar Tidak Menimbulkan Dampak Buruk pada Tubuh

Penjelasan Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 02 April 2022.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdr. Harsono SalimoDehidrasi
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved