Breaking News:

Ketahui Beberapa Pemeriksaan yang Dilakukan sebelum Mendeteksi Radang Usus

Masalah pada pencernaan tergolong banyak, salah satunya adalah radang usus. Untuk mendeteksi radang usus perlu dilakukan bebeberapa pemeriksaan.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ahmad Nur Rosikin
health.kompas.com
ilustrasi radang usus 

TRIBUNHEALTH.COM - Masalah pada pencernaan yang bisa terjadi salah satunya adalah radang usus.

dr. Virly menyampaikan, sebelum mendeteksi radang usus dokter akan melakukan wawancara terlebih dahulu.

Umumnya dokter akan menanyakan keluhan dan dilanjut dengan pemeriksaan fisik, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan penunjang.

Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk menyingkirkan penyebab-penyebab lain dari radang usus seperti bakteri, maupun virus.

Terdapat pemeriksaan yang bisa dilakukan yakni :

- Memeriksa tinja

Dokter akan memeriksa gambaran dari tinja pasien.

ilustrasi radang usus
ilustrasi radang usus (health.kompas.com)

Baca juga: Tetap Waspada, Radang Usus Buntu Bisa Dialami oleh Semua Usia, Begini Penjelasan Selengkapnya

- Pemeriksaan kolonoskopi

Jika pasien sudah mengalami BAB berdarah, penurunan berat badan, diare berkepanjangan, bahkan konstipasi berkepanjangan dokter akan melihat ke saluran pencernaan menggunakan alat tertentu yang disebut dengan kolonoskopi.

Dapatkan produk yang membantu menjaga kesehatan dengan klik link berikut.

2 dari 3 halaman

- Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan laboratorium berupa penanda infeksi, penanda radang, dan pemeriksaan lainnya.

dr. Virly menyampaikan bahwa pemeriksaan yang paling utama dilakukan adalah kolonoskopi.

Baca juga: Penyembuhan Luka Pasca Operasi Usus Buntu yang Tidak Bagus Dapat Timbulkan Komplikasi

Karena kolonoskopi melihat secara langsung apa yang terjadi pada usus.

Selain itu bisa mengambil jaringan langsung untuk memeriksakan apa yang menjadi penyebab dari radang usus tersebut.

Dikarenakan saat ini pandemi, maka virus covid tersebut bisa mengenai saluran pencernaan.

dr. Virly uga mengatakan, hampir 60-80 persen pasien covid datang dengan keluhan pencernaan seperti adanya diare, mual dan muntah.

Sehingga dokter berhati-hati dan waspada dalam mendiagnosis masalah ini, apakah bagian dari covid atau penyakit yang lain.

Terkait dengan radang usus yang sebenarnya bukan dari covid, bisa dikarenakan stres sehingga memicu keluhan yang bertambah parah.

Baca juga: dr. Huminsa Ranto Sebut Usus Buntu Tidak Dapat Terjadi Secara Berulang, Berikut Alasannya

Tetapi belum tentu aktivitas bertambah, namun biasanya keluhan akan muncul dan bertambah.

3 dari 3 halaman

Makanan yang dikonsumsi untuk penderita peradangan usus Inflamatory bowel disease, akan dilihat terlebih dahulu kondisinya.

Apabila mengalami perdarahan maupun diare hebat justru menghindari makanan tinggi serat, menghindari makanan banyak buah dan sayur.

Dengan tujuan jangan sampai pasien tersebut semakin diare.

Selain itu juga menghindari makanan tinggi karbohidrat dan tinggi lemak.

Jika masa berat pasien sudah ditangani, sebenarnya bisa kembali ke pola makan yang sehat atau normal kembali, karbohidrat harus seimbang dengan protein, serat harus baik.

Baca juga: Deteksi Gejala Kanker Usus Berdasarkan Stadiumnya, Simak dr. Muhammad Singgih Nugraha, Sp. B

Yang paling penting untuk pasien-pasien inflamatory bowel disease adalah mengetahui limitasi diri sendiri dengan membuat catatan "jika mengonsumsi makanan sesuatu akan memicu keluhan muncul kembali".

Biasanya produk-produk turunan susu perlu dihindari karena tidak mentoleransi terhadap laktosa.

dr. Virly menyampaikan, pengaruh makanan yang dikonsumsi per personal atau per individu berbeda.

Ini dikutip dari channel YouTube KompasTV bersama dengan dr. Virly Nanda Muzellina Sp.PD. Seorang dokter spesialis penyakit dalam.

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

graini)
Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comradang ususdr. Virly Nanda Muzellinapencernaan Khanduri Blang
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved