Breaking News:

Jangan Abai, Obesitas Bisa Menyebabkan Resistensi Insulin, Begini Cara Mengatasinya

Menurut dr. Tirta Prawitasari, M.Sc, SpGK obesitas menjadi faktor risiko dari begitu banyak penyakit degeneratif.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Ahmad Nur Rosikin
kompas.com
ilustrasi obesitas, begini pemaparan dr. Tirta Prawitasari, M.Sc, SpGK 

TRIBUNHEALTH.COM - Sobat sehat pasti di sini sudah paham apa yang dimaksud dengan kondisi obesitas.

Ya, obesitas merupakan suatu kondisi di mana tubuh mengalami penumpukkan lemak akibat kadar kolesterol tinggi.

Apabila tidak segera ditangani, obesitas bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, hipertensi, hingga diabetes.

Perlu diingat jika ternyata obesitas bukanlah sekedar berat badan berlebih.

Obesitas ditandai dengan nilai indeks massa tubuh (IMT) 30 atau lebih, mudah atau banyak berkeringat, penumpukkan lemak di beberapa area tubuh, mudah lelah, dan nyeri sendi.

Umumnya obesitas bisa disebabkan oleh konsumsi makanan cepat saji atau minuman yang mengandung gula tambahan dalam jangka panjang.

Baca juga: Obesitas adalah Penyakit Tidak Menular yang Sudah Pasti Menyebabkan Risiko Kematian

Ilustrasi obesitas karena pola hidup yang tidak bagus dan gemar konsumsi makanan cepat saji, begini ulasan dr. Tirta Prawitasari, M.Sc, SpGK
Ilustrasi obesitas karena pola hidup yang tidak bagus dan gemar konsumsi makanan cepat saji, begini ulasan dr. Tirta Prawitasari, M.Sc, SpGK (Tribunnews.com)

Baca juga: Kasus Kanker Meningkat sangat Cepat, Menkes Imbau RS Rujukan Kanker Tingkatkan Kualitas Pelayanan

Tak hanya itu saja, obesitas juga bisa disebabkan oleh konsumsi makanan secara berlebihan yang tidak diimbangi dengan olahraga secara rutin.

dr. Tirta Prawitasari, M.Sc, SpGK menegaskan bahwa sebenarnya obesitas bisa disembuhkan.

Pernyataan ini disampaikan oleh dr. Tirta Prawitasari, M.Sc, SpGK yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Kementerian Kesehatan RI edisi 05 Maret 2022.

"Jadi bukan sesuatu yang nggak mungkin, tetapi tolong jangan membuatnya terlalu gampang, sehingga kita menjudge atau memberikan stigma kepada orang lain," kata dr. Tirta Prawitasari, M.Sc, SpGK.

2 dari 4 halaman

"Orang yang sedang berjuang menurunkan berat badannya itu tidak mudah, lantas apa yang bisa kita kerjakan, berempatilah kepada mereka," ulas dr. Tirta Prawitasari, M.Sc, SpGK.

Berdasarkan penuturan dr. Tirta Prawitasari, M.Sc, SpGK obesitas menjadi cikal bakal dari penyakit degeneratif.

Perlu diketahui jika rupanya obesitas bisa menyebabkan resistensi insulin.

Menjadi orang yang obesitas itu mahal, karena obesitas menjadi faktor risiko dari begitu banyak penyakit degeneratif.

Jadi apabila kita menderita obesitas dan karena obesitas tersebut kita menderita penyakit degeneratif, maka hidup kita akan menjadi mahal.

"Dengan menjadi orang obesitas kita memiliki banyak limitasi, apalagi kalau obesitasnya itu disertai dengan penyakit degeneratif," pungkas dr. Tirta Prawitasari, M.Sc, SpGK.

Baca juga: Menyikat Gigi Secara Rutin Merupakan Bentuk Pencegahan Gingivitis yang Bisa Dilakukan di Rumah

ilustrasi seseorang yang mengalami obesitas, begini kata dr. Tirta Prawitasari, M.Sc, SpGK
ilustrasi seseorang yang mengalami obesitas, begini kata dr. Tirta Prawitasari, M.Sc, SpGK (kompas.com)

Baca juga: Mencegah Terjadinya Obesitas adalah Salah Satu Upaya Agar Tidak Mengalami Penyakit Degeneratif

"Jadi kita tidak punya alasan untuk tetap obesitas," lanjut dr. Tirta Prawitasari, M.Sc, SpGK.

Upaya yang bisa dilakukan agar tidak mengalami obesitas

Penanganan utama obesitas ialah mengatur pola makan sehat dan sesuai dengan kebutuhan asupan kalori harian.

Obesitas bisa dicegah dengan mengatur jumlah kalori yang dikonsumsi.

3 dari 4 halaman

Hal ini juga bisa dicegah dengan mengurangi asupan makanan cepat saji dan minuman yang mengandung gula.

Apabila kita menginginkan berat badan yang baik, maka seharusnya energi yang masuk dan energi yang keluar sama besarnya.

Energi yang masuk umumnya berasal dari luar tubuh yang memengaruhi seperti makanan yang kita konsumsi dan makanan yang dikonsumsi tersebut biasanya di dorong oleh sistem keseimbangan tubuh.

Sementara energi yang keluar berasal dari dalam tubuh yang dikendalikan oleh sistem keseimbangan dalam tubuh.

"Jadi bagaimana respon tubuh kita, bagaimana sistem metabolisme kita, bagaimana resting metabolic rate kita, dan seterusnya," timpal dr. Tirta Prawitasari, M.Sc, SpGK.

Jika kita menginginkan untuk menurunkan berat badan, artinya harus ada negative energy balance.

Baca juga: Cegah Asam Lambung Kambuh dengan Memperhatikan Hal Berikut, Simak Ulasan dr. Lia Ratna Adi

ilustrasi obesitas, begini penuturan dr. Tirta Prawitasari, M.Sc, SpGK
ilustrasi obesitas, begini penuturan dr. Tirta Prawitasari, M.Sc, SpGK (tribunnews.com)

Baca juga: Sejumlah Tips Memilih Celana Dalam agar Organ Intim Tetap Sehat menurut dr. Adniana Nareswari Sp. DV

Di mana energi yang masuk harus lebih sedikit dibanding energi yang keluar.

Sebaliknya jika menginginkan kenaikan berat badan maka energi yang masuk harus lebih banyak dibanding energi yang keluar, di mana terdapat positive energy balance.

Klik di sini untuk mendeteksi apakah Anda termasuk obesitas atau tidak.

Baca juga: dr. Lia Ratna Adi Imbau Hindari Konsumsi Makanan Berikut untuk Mencegah Kekambuhan Asam Lambung

Penjelasan dr. Tirta Prawitasari, M.Sc, SpGK dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Kementerian Kesehatan RI edisi 05 Maret 2022.

4 dari 4 halaman

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comobesitasInsulinResistensi Insulindr. Tirta Prawitasari M.Sc. SpGK Operasi Bariatrik
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved