TRIBUNHEALTH.COM - Meskipun salmon adalah makanan padat nutrisi dan bisa menjadi tambahan yang bagus untuk diet sehat dan seimbang.
Ikan salmon memiliki berbagai kandungan nutrisi yang bermanfaat.
Satu di antara yang paling diunggulkan adalah omega 3 yang terkandung di dalamnya.
Kendati demikian, ada sejumlah risiko kesehatan yang perlu diwaspadai di balik ikan salmon.
Karenanya, mengonsumsi ikan salmon tidak boleh kebanyakan.
Dilansir TribunHealth.com dari Healthline, berikut ini rinciannya.
PCBs dan dioksin
Misalnya, baik salmon liar atau budidaya sering mengandung kontaminan seperti polychlorinated biphenyls (PCBs) dan dioksin.
Situs medis Healthline menyebut keduanya dapat mengubah kadar hormon dan berdampak negatif pada aspek kesehatan lainnya jika dikonsumsi dalam jumlah tinggi.
Namun biasanya pemerintah suatu negara sudah mengatur mengenai batas kontaminan yang aman, untuk meminimalisir risiko yang terjadi.
Baca juga: 4 Nutrisi Penting dalam Ikan Salmon, Termasuk Omega 3 yang Bermanfaat Turunkan Tekanan Darah
Penggunaan antibiotik
Antibiotik juga sering ditambahkan ke pakan ikan budidaya.
Penggunaan antibiotik dikaitkan dengan masalah lingkungan dan dapat meningkatkan risiko resistensi antibiotik dan efek kesehatan jangka panjang lainnya.
Menghindari ikan dari daerah dengan peraturan yang kurang ketat mengenai penggunaan antibiotik, seperti Chili, dapat bermanfaat jika Anda khawatir tentang resistensi antibiotik.
Baca juga: 6 Makanan untuk Memperkuat Sistem Imun, Mulai dari Ikan Salmon hingga Ubi Jalar
Waspadai merkuri dalam salmon
Selain itu, perlu diingat bahwa salmon mengandung beberapa merkuri, meskipun merkuri jauh lebih rendah daripada beberapa ikan lain, seperti ikan todak dan hiu.
Jika Anda sedang hamil, umumnya disarankan agar Anda mengonsumsi 2-3 porsi ikan berlemak, termasuk salmon, per minggu.
Ibu hamil juga harus menghindari makanan laut mentah atau mentah.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)