Breaking News:

Kelainan Akibat Kejadian Trauma Bisa Memicu Terlambatnya Erupsi Gigi

Menurut drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati ankilosis diawali oleh trauma maupun infeksi kronis.

grid.id
Ilustrasi terlambat tumbuh gigi, menurut drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati bisa disebabkan trauma 

TRIBUNHEALTH.COM - Kelainan yang dipicu oleh kejadian trauma bisa memicu kejadian keterlambatan erupsi gigi dimana kejadian trauma tersebut bisa memicu kejadian ankilosis.

Ankilosis diawali oleh trauma maupun infeksi kronis, sehingga kondisi ini menginfeksi jaringan periodonsium atau jaringan pendukung gigi.

Dimana jaringan pendukung gigi pada area akar tersebut karena adanya kejadian kerusakan pada jaringan periodonsium maupun epitelium area sekitar gigi yang rusak akibat kejadian trauma tersebut kemudian bagian terluar dari akar gigi pada area kerusakan akan terdeposit.

Kemudian kondisi ini akan terfiksasi pada tulang alveolar, dimana inilah yang memicu kejadian ankilosis.

"Jadi kejadian menempelnya lapisan cemento, lapisan terluar dari akar gigi pada tulang penyangga sekitar gigi," terang Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati.

Ankilosis pada gigi susu juga terjadi pada kondisi dimana resorpsi akar gigi susu atau gigi desidui terlambat berlangsung.

Baca juga: dr. Meity Bachtiar Ungkap Beberapa Pilihan Slimming Treatment, Begini Penuturannya

Ilustrasi terlambat erupsi gigi
Ilustrasi terlambat erupsi gigi, begini penyebabnya menurut drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati (kompasiana.com)

Hal ini disampaikan oleh Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews program Sapa Dokter edisi 18 Maret 2022.

Baca juga: Penyebab Kolesterol Mudah Naik setelah Makan Udang, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam

"Jadi selain oleh kejadian trauma tadi dan penyaki-penyakit periodonsium juga karena satu dan lain hal terjadi proses keterlambatan resorpsi," sambungnya.

Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati menuturkan jika trauma juga memicu kejadian dilaserasi.

Sebenarnya kondisi ini merupakan kondisi idiopatik dimana tidak begitu jelas penyebabnya.

2 dari 3 halaman

Penyimpangan pada tahap perkembangan dan tumbuhnya gigi yang memicu perubahan hubungan aksial mahkota terhadap akar gigi.

Kondisi ini dipicu juga oleh kejadian trauma selama proses tumbuh kembangnya gigi.

"Semisal si kecil kena pukul, terantuk meja dalam proses berjalannya. Nah ini pada gigi desidui bisa memicu gigi desidui terdesak masuk ke dalam," imbuhnya.

Dalam kondisi ini gigi desidui tadi apabila sudah ada benih gigi permanennya maka kondisi tersebut terdesaknya gigi desidui menuju ke arah gigi permanen penggantinya bisa menekan benih gigi permanen tersebut yang lalu dapat merubah arah aksial gigi.

Sehingga pada gilirannya bisa menghambat proses erupsi gigi.

Baca juga: Dokter Sebut Penanganan Kolesterol Tergantung Usia, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam

Ilustrasi anak terlambat tumbuh gigi
Ilustrasi anak terlambat tumbuh gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati ungkap beberapa penyebabnya (kompas.com)

Baca juga: Kenali Gejala-gejala Bipolar Menurut Psikiater dr. Andriesti Herdaetham, SpKJ

Bisa juga karena pertumbuhan akar terus-menerus.

"Jadi akar terus-menerus mencari area tumbuhnya atau mencari lokasi tumbuhnya dan ini juga bisa memicu kejadian keterlambatan erupsi gigi," ungkapnya.

Penyebab lain gigi anak terlambat tumbuh adalah kejadian trauma yang memicu terjadinya konkresensi.

Dimana trauma itu terjadi kemudian tulang interseptal atau tulang antar gigi hilang atau rusak.

Kondisi ini biasanya juga dibarengi dengan posisi gigi yang berubah atau berjejal.

3 dari 3 halaman

Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati menambahkan jika penyebab lain oleh pengaruh dari rangsangan patologis terus-menerus atau kronis.

Misalkan pada kejadian radang atau infeksi periapikal kronis.

"Itu misalkan dipicu oleh gigi susu, gigi desidui yang mengalami karies tidak di rawat hingga bukan hanya melibatkan jaringan keras, tetapi hingga melibatkan atau menembus hingga ke area jaringan pendukung gigi menimbulkan kejadian kronis. Ini juga bisa memicu kejadian terlambatnya erupsi," tuturnya.

Hal ini karena selubung cementum atau lapisan cementum bisa menyatu sehingga kedua gigi yang bersebelahan bisa tertahan di dalam tulang.

Jelas saja kondisi ini bisa mengganggu proses erupsi.

Baca juga: Bipolar Bukan Sekedar Masalah Psikologis, tapi Terjadi Gangguan Keseimbangan Neurotransmiter di Otak

ilustrasi anak yang mengalami erupsi gigi, simak penjelasan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati
ilustrasi anak yang mengalami erupsi gigi, simak penjelasan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati (tribunnews.com)

Baca juga: Ibu Menderita Asma Bisa Tularkan Anak Sebanyak 60%, Ini Fakta Lainnya yang Perlu Dipahami

Penjelasan Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews program Sapa Dokter edisi 18 Maret 2022.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Kanker Kulitdrg. Anastasia RirienTraumaErupsi gigi
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved