Breaking News:

Jokowi Bolehkan Aktivitas Luar Ruangan Tanpa Masker, Akademisi Singgung Prinsip Kehati-hatian

Akademisi memberi masukan kepada pemerintah untuk berhati-hati dan tak terlalu cepat mencabut pembatasan terkait Covid-19

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
Pexels
Ilustrasi - Pemakaian masker di era pandemi 

TRIBUNHEALTH.COM - Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo, baru mengumumkan bahwa masyarakat bisa melepas masker ketika beraktivitas di luar ruangan.

Hal itu dia sampaikan pada Senin (17/5/2022) malam.

Kebijakan ini disambut dengan berbagai macam pro dan kontra.

Terkait hal ini, Ahli Keamanan Kesehatan Global Griffith Australia, Dicky Budiman, memberi pandangan.

Hal itu dia sampaikan ketika menjadi narasumber program Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, edisi Rabu (18/5/2022).

Sebagai akademisi, Dicky Budiman menyinggung soal prinsip kehati-hatian.

Baca juga: Sering Menjadi Pertanyaan Masyarakat, Bolehkan Olahraga Menggunakan Masker? Bigini Ulasan Dokter

Baca juga: Udara Hangat di Dalam Masker Menjadi Penyebab Kulit dan Bibir Kering

Ilustrasi seorang wanita menggunakan masker saat beraktivitas
Ilustrasi seorang wanita menggunakan masker saat beraktivitas (m.tribunnews.com)

"Situasi kita bahwa membaik, itu betul. Jelas, angka menunjukkan itu," kata Dicky, dikutip TribunHealth.com.

Namun dia menegaskan bahwa status pandemi masih ada.

Bahkan fase akut pandemi belum berhasil terlewati.

"Melihat itu sebetulnya bahwa kebijakan diambil ini terlalu awal."

2 dari 3 halaman

"Walaupun untuk beberapa daerah bisa."

"Tapi ingat Indonesia ini luas."

"Dan manfaat dari kombinasi dua ini, masker dan vaksin, luar biasa. Efektif sekali," tandasnya.

Selain efektivitasnya, Dicky juga menyebut penggunaan masker juga murah dan mudah untuk dilakukan.

Baca juga: Alasan Pria Harus Meninggalkan Sedikit Kumisnya untuk Cegah Iritasi saat Pakai Masker

Baca juga: Hati-hati, Ini Penyebab Mudah Timbul Jerawat pada Wanita saat Pakai Masker

Ilustrasi masker dobel untuk hindari penularan covid
Ilustrasi masker dobel untuk hindari penularan covid (Pixabay)

Dia menyarankan kepada pemerintah untuk lebih sabar dalam melonggarkan kebijakan pembatasan terkait Covid-19.

Terlebih lagi sekarang muncul masalah baru lagi, yakni hepatitis akut yang penyababnya masih menjadi misteri.

Satu di antara gejala hepatitis akut ada di saluran napas.

"Kita harus hati-hati ini dari potensi transmisi lewat udara itu. Yang artinya masker kembali berperan," catatnya.

"Belum lagi potensi penyakit lain."

Baca berita tentang kesehatan umum lainnya di sini.

3 dari 3 halaman

(TribunHealth.com/Nur)

Selanjutnya
Tags:
JokowiPresiden Joko WidodomaskerAhli Keamanan Kesehatan Global Griffith AustraliaDicky Budiman Silfester Matutina Saad Ibrahim
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved